Kebunraya Baturraden

Artikel dan Publikasi Kebunraya Baturraden
31
Okt

Nepenthes ampullaria, Kantung Semar yang Tidak Benar-benar Karnivor

Nepenthes merupakan salah satu jenis tanaman karnivora yang telah dikenal cukup lama oleh masyarakat. Tanaman ini dikenal dengan sebutan kantong semar karena memiliki kantong seperti perut semar yang membuncit. Terdapat lebih dari 170 spesies Nepenthes yang masing-masing memiliki bentuk kantong yang berbeda. Variasi tersebut dimungkinkan karena perbedaan strategi dalam pencarian dan penyerapan nitrogen (Moran et al., 2010).

Nepenthes ampullaria merupakan salah satu tumbuhan koleksi di Kebun Raya Baturraden. Kantong semar ini tersebar di Thailand, Semenanjung Malaka, Singapura, Sumatra, Kalimantan, Maluku, hingga New Guinea (McPherson, 2009). Status kelangkaan dari kantong semar ini adalah Least Concern (LC) (Clarke, 2018).

Ciri morfologi yang teramati dari jenis ini yaitu memiliki bentuk daun melanset. Warna daunnya hijau. Menurut Meriko (2012), batangnya berbentuk silindris, tegak atau memanjat, mempunyai bulu-bulu halus berwarna kemerahan sampai ke pucuk, menjalar, tingginya dapat mencapai lebih dari 6 m, mempunyai ruas dengan panjang 2-8 cm. Kantong berukuran pendek, membulat, dengan penutup kantong berbentuk seperti topi terbalik. Kantong sulit ditemukan pada batang memanjat, sedangkan pada bagian roset serta batang tegaknya didapatkan kantong berjumlah banyak dan tersusun rapat.

Kantong N. ampullaria memiliki warna bibir kantong bervariasi yaitu kuning, hijau dan merah. Kantong berbentuk roset dan kantong bawah berwarna hijau dengan bintik-bintik merah dengan sayap yang lebar; bentuknya bulat seperti teko, berwarna hijau kekuningan dengan bercak-bercak coklat, tingginya 3-12 cm, tutup kantong posisinya berlawanan arah atau terbalik sehingga di dalam kantong banyak terdapat air.

Morfologi kantong seperti itu diketahui berkorelasi dengan perilaku ‘memakan’ dari N. ampullaria yaitu ‘memakan’ serasah yang jatuh ke kantongnya. Selain bentuk kantong, bagian-bagian kantong yang sering terlibat dalam penangkapan serangga seperti kelenjar nektar, lapisan lilin, dan lunate cell terbilang jarang atau tidak ada (Clarke & Moran, 2001). Oleh sebab itu, N. ampullaria menyerap lebih sedikit nitrogen dibanding spesies Nepenthes lainnya. Laju penyerapan nitrogen (berupa amonia) menjadi lebih lambat namun stabil. Oleh sebab itu, kantong dari N. ampullaria memiliki jangka hidup yang lebih panjang dibanding spesies Nepenthes lainnya (Moran et al., 2010).

Cairan di dalam kantong N. ampullaria memiliki nilai pH yang tinggi. Cairan yang basa tersebut mempengaruhi kinerja enzim-enzim yang terlibat dengan pencernaan kantong semar (Saganova et al., 2018). Hal ini diduga terkait dengan simbiosis kantong semar ini dengan infauna di dalamnya (Moran et al., 2010). Infauna yang dimaksud adalah hewan-hewan kecil seperti larva nyamuk dan bakteri yang mencerna serasah menjadi senyawa nitrogen untuk diserap (Clarke & Moran, 2001). Keadaan tersebut secara tidak langsung membuat infauna dapat bertahan hidup di dalam kantong.

Meskipun demikian, N. ampullaria belum benar-benar menjadi tumbuhan detritivor. Enzim yang berperan dalam pencernaan seperti nepenthesin protease masih disintesis dalam kantong walau tidak bekerja seaktif kantong semar lainnya seperti N. rafflesiana (Athauda et al., 2004; Gilbert et al., 2022).

Menarik sekali bukan? Kalau Sobat Kebun Raya ingin melihat langsung seperti apa bentuk kantong semar ini, yuk datang ke Kebun Raya Baturraden!

Daftar referensi

Athauda, S.B.P., Matsumoto, K., Rajapakshe, S., Kuribayashi, M., Kojima, M., Kubomura-Yoshida, N., Iwamatsu, A., Shibata, C., Inoue, H., & Takahashi, K. 2004. Enzymic and Structural Characterization of Nepenthesin, A Unique Member of A Novel Subfamily of Aspartic Proteinases. Biochemistry Journal, 381, pp. 295–306.

Clarke, C.M. & Moran, J.A. 2001. Ecology. Kinabalu : Natural History Publication.

Clarke, C.M. 2018. Nepenthes ampullaria (Errata Version Published In 2019). The IUCN Red List of Threatened Species 2018: e.T39640A143958546. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2018-1.RLTS.T39640A143958546.en. Diakses pada 25 Oktober 2022.

Gilbert, K.J., Goldsborough, T., Lam, W.N., Leong, F., & Pierce, N.E. 2022. A Semi-Detritivorous Pitcher Plant, Nepenthes ampullaria Diverges in Its Regulation of Pitcher Fluid Properties. Journal of Plant Interactions, 17(1), pp. 956-966.

McPherson, S.R. 2009. Pitcher Plants of the Old World. Poole: Redfern Natural History Productions.

Meriko, L., 2012. Biologi Bunga Tumbuhan Nepenthes (N. ampullaria, N. gracilis, dan N. reinwardtiana.). Jurnal Pelangi, 4(2), pp. 66-75.

Moran, J.A., Hawkins, B.J., Gowen, B.E. & Robbins, S.L. 2010. Ion Fluxes Across the Pitcher Walls of Three Bornean Nepenthes Pitcher Plant Species: Flux Rates and Gland Distribution Patterns Reflect Nitrogen Sequestration Strategies. Journal of Experimental Botany, 61, pp. 1365–1374.

Saganová, M., Bokor, B., Stolárik, T., & Pavlovič, A. 2018. Regulation of Enzyme Activities in Carnivorous Pitcher Plants of the Genus Nepenthes. Planta, 248(2), pp. 451–464.

Leave a Reply

You are donating to : Greennature Foundation

How much would you like to donate?
$10 $20 $30
Would you like to make regular donations? I would like to make donation(s)
How many times would you like this to recur? (including this payment) *
Name *
Last Name *
Email *
Phone
Address
Additional Note
paypalstripe
Loading...